Seperti yang diungkapkan oleh para pakar bidang karier dan motivator bahwa kerja lembur hanya memperlihatkan bahwa Anda tidak efisien dalam membagi waktu sehingga pekerjaan tak kunjung selesai sampai larut malam.
“Anda harus bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras,” jelas Dr Andreas Boettcher, seorang pengusaha, penulis, dan motivator karier.
Dalam artikel bertajuk How to Make More Money By Working Less, Boettccher menguraikan aturan tiga S, yakni speaking (komunikasi), streamlining (pengaturan), dan scaling up (menambah kemampuan).
Aturan tersebut bertujuan untuk memotivasi para karyawan berusia muda untuk bisa membagi waktu dalam penyelesaian kerja sehingga masih memiliki waktu merencanakan langkah berkarier pada masa depan.
“Bekerja lembur tidak membuat atasan begitu saja menaikkan gaji Anda, terutama Anda yang bekerja di perusahaan besar,” jelas Boettcher, seperti dikutip pressnewsroom.
Lalu, Boettcher mengatakan bahwa tingkat kecerdasan karyawan tidak dilihat berapa lama dia bekerja di kantor, tetapi berapa lama dia mampu menyelesaikan tugasnya.
Lembur, kata Boettcher, pertanda bahwa seorang karyawan menghabiskan banyak waktu untuk hal tidak penting di waktu kerja, atau karyawan tidak mampu menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.